Gambar petugas polsek Karangmoncol sedang memnginterogasi saksi.
Sore tadi Jum'at, 8 Juni 2012 sekitar pukul 13.30an 2 orang laki-laki warga Dusun Karanggintung Desa Sirau Kec. Karangmoncol Kab Purbalingga Jateng tersambar petir di hutan sirau RPH Picung petak Pacetan. Mereka bernama Maryanto 45 tahun dan Sanmihro 47 tahun, kedua warga RT 24 RW 07 Dusun Karanggintung Desa Sirau Kec. Karangmoncol Kab Purbalingga. Keduanya sedang menyiangi (membersihkan) tanaman glagah(jembul: bhs lokalnya) tanaman bahan baku sapu lantai di kutirannya wilyah LMDH Desa Sirau Kec. Karangmoncol Kab Purbalingga.
Asal mula mereka berlima berangkat ke kutiran(shering garapan dengan perhutani) jam 06.00 pagi sampai ditempat sekitar pukul 07.00 WIB maklum desa Sirau adalah desa pegunungan. Kelima orang tersebut terdiri 2 pasang suami istri dan 1 orang laki-laki. Mereka adalah Maryanto beserta istri; Sahroni beserta katiah istrinya dan Sanmihro. kelima-limanya orang itu sedang bedok (menyiangi) tanaman jembulnya secara reongan (rewangan). Setelah melwati waktu ba'da jum'at sekitar jam 13.00 WIB gerimis turun dan hujan. setelah itu berlima bermaksud berteduh di bawah pohon pinus. Kebetulan Maryanto dan Sanmihro berdua berlindung dari hujan dibawah pohon pinus dengan daun pisang, sedang kan istri maryanto ke gubuk mengambil nasi, dan katiah dan sahroni berada 10 meter dari pohon pinus tertinggi. Tiba-tiba petir menyambar dengan cepat Daaar,.. dan tubuh Maryanto sama tubuh Sanmihro mengluarkan asap dan langsung jatuh tumbang dengan luka bakar sekujur tubuh. Sahroni yang melihat kejadian secara langsung langsung pingsan. Namun istri sahroni berusaha menyadarkan suaminya dan berusaha pulang untuk mengabarkan warga setempat namun karena tempat jauh sehingga sahroni ditemani istrinya saat pulang. Tinggal istri maryanto yang menuinggu Suaminya dan Sanmihro yang tekena petir.
Sesampai berita ke desa, langsung warga desa menuju tempat kejadian dan langsung membawa korban ke rumah RT 24 RW 07 Desa Sirau. Sesampai di rumah sudah ditunggu warga sedusun untuk melihat kondisi korban. Namun korban sudah tak bernyawa. Luka akibat petir terbakar hangus di sekitar paha, bawah rahang, telinga dan kaki. Mungkin disebabkan karena arus kuat berusaha menuju bumi sehingga mengenai bagian atas sampai bawah tubuh. Pohon pinus yang tekena petirpun tumbang.
Kejadian inipun sempat dilaporkan ke Polsek Karangmoncol oleh perangkat desa. Tepat maghrib petugas kecamatan datang dan mengambil gambar korban dan menginterogasi saksi yaitu Sahroni dan katiah istrinya. Sementara Istri dari kedua korban masih menangis atas meninggalnya suaminya.