Pembukaan

SELAMAT DATANG DI BLOG INFO KHUSUS DESA SIRAU

Senin, 11 Juli 2011

Dongeng ASAL USUL GUNUNG CAHYANA

ASAL USUL GUNUNG CAHYANA

Dahulu kala di Kerajaan Pajajaran hidup seorang Raja yang bernama Prabu Munding Wangi. Beliau adalah Raja yang sangat bijaksana. Karena merasa sudah tua dan jenuh dengan urusan dunia serta kekuasaan beliau mengundurkan diri dan diganti oleh adiknya. Singkat cerita Raja menemui para pembantunya.

Raja                       : “Pembantu-pembantuku...”
Pembantu           : “Ada apa Baginda Raja?”
Raja                       : “Saya sudah tua, saya akan menghabiskan sisa hidup saya untuk     
     mendekatkan diri kepada yang kuasa.”
Pembantu           : “( saling mengangguk) Lalu bagaimana caranya?”
Raja                       : “Saya sudah berpamitan kepada anak-anakku untuk bertapa di Gunung
Jambu   Dwipa. Kalian mendampingiku. Ayo kita segera berangkat   mumpung hari masih pagi.”
Pembantu           : “Baiklah Baginda.”

Merekapun segera menuju ke Gunung Jambu Dwipa. Singkat cerita, sampailah mereka di Gunung Jambu Dwipa. Kemudian beliau berganti nama menjadi Jambu Karang. Mulailah Raja bertapa dan para pembantunya menjaganya. Jambu karang melihat cahaya berwarna putih membumbung tinggi ke langit di sebelah timur.

Jambu Karang    : “Para pembantuku, dalam semediku aku melihat di sebelah timur ada
    cahaya yang  membumbung tinggi ke langit. Mari kita mencari sumber   
    cahaya itu!”
Pembantu           : “Baiklah Baginda.

Jambu karang bersama pembantunya hari itu juga berjalan kea rah timur mencari sumber cahaya. Sampailah mereka ditelatah Purbalingga bagian utara tepatnya di daerah Kecamatan Karangmoncol. Melihat cahaya itu mereka serempak berteriak

                “ O…cahayana ..cahayana..cahayana..aya di die?!”

Pada saat menyebut-nyebut cahayana, tiba-tiba munculah pemuda bercahaya.

Jambu Karang    : “Siapa namamu pemuda bercahaya?”
Pemuda bercahaya         : “Orang menyebutku Pangeran Antas Angin. Dan ini sahabat-sahabatku.”

Merekapun saling berkenalan.

Jambu Karang    : “Pemuda bercahaya, Apa nama daerah ini?”
Pemuda bercahaya         : “Daerah ini belum ada namanya.”
Jambu Karang    : “Kalau begitu bagaimana jika daerah ini kita namakan Cahyana?”
Semua                  : “Ya benar..’

Setelah berkenalan Jambu Karang masuk Islam dan berganti nama menjadi Syeh Jambu Karang. Sejak saat itu lah tempat tersebut dinamakan Bukit Cahyana diambil dari kata Cahayana.
Disana gunung di sini gunung di tengah-tengah pohon pinang
Pembinanya bingung andiknya bingung yang penting bisa senang.

2 komentar: